BerandaTangerang.com – Calon Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Rahayu Saraswati dicecar pertanyaan keterkaitan dengan kasus Edhy Prabowo dan janji politik Pilkada.
Rahayu pun menjawab semuanya dengan lancar, bahkan diselingi tawa dalam Deddy Corbuzier Podcast dengan judul Ponakan Prabowo Marah tapi cantik yang dibagikan, Kamis (3/12) hari ini.
Acara podcast dimulai dengan sapaan Waduh berita anda dimana-mana korupsi.
Rahayu Saraswati ketawa.
“Sebagai keponakan bapak Prabowo SUbianto yang terhormat, Anda lagi mencalonkan juga di Tangerang Juga”
Rahayu Saraswati menyela, Selatan (maksudnya nyalon di Tangerang Selatan).
Tiba-tiba Deddy bertanya, memang beda (Tangerag sama Tangerang Selatan)?
Rahayu Saraswati lalu menjelaskan ada Kota Tangerang, Ada Kabupaten Tangerang, ada juga Tangerang Selatan.
Deddy seolah tak percaya, “Serius?”
Saraswati langsung tertawa lepas sambil berucap, oh my god…
“Sebentar, itu yang akan jadi headline, Dedy Corbuzier todak tahu bahwa ada Tangerang Selatan”
Apa bedanya, tanya Dedy. Jakadta kan Jakarta ada Gubernur Jakarta?
“Ada Kota Tangerang Selatan, lu tinggalnya di Tangerang Selatan.” Saraswati menjelaskan.
“Ada lagi apa,” tanya Deddy
“Ada Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang”
Deddy seolah-olah benar-benar tak tahu. “Bedanya apa dengan Kota Tangerang, kan cuma Kota Tangerang yang ada di Selatan”
“Lu tanya pada para pendidi deh. Pokoknya 12 tahun lalu Kota Tangerang Selatan lepas” ungkap Saraswati dengan memperagakan tangannya.
Terlepas dari itu, Deddy kemudian menunjukkan kasus sekitar Saraswati yang kini mencalonkan diri jadk Wakil Wali Kota Tangsel.
Terbaru terkait Menteri KKP Edhy Prabowo yang kini tersangka kasus korupsi dan Saraswati diduga terlibat.
Persisnya dapat jatah ekspor benih lobster.
Saraswati lalu menjelaskan bahwa narasumber dalam berita itu membantah pernah mengatakan itu.
Tapi benerkan Rahayu Saraswati Direktur Utama (dalam kasus itu).
Saraswati langsung menjawab, ya nggak lah.
Saraswati lalu menjelaskan perusahaan bernama Bima Sakti Nusantara
Perusahaan itu dirintis awal tahun 1986 untuk dibidang mutiara tok.
Terus saya masuk dan akan diubah fokusnya termasuk Lobster oleh KKP saat dijabat Edhy Prabowo.
Tapi Saraswati memastikan bahwa pernyataan manyan anggota ICW diberita itu sudah dibantah sendiri.
Deddy lantas mengalihkan pertanyaan, jadi menurut Anda Nepotisme itu apa?
Saraswati lalu menjelaskan soal KKN dimana ia tak mungkin korupsi dan kolusi.
Bagaimana nepotisme. Nepotisme adalah penunjukkan karena ada hubungan tertentu.
Saraswati membantah bahwa penunjukkan dirinya bukan berdasar kemampuan tapi nepotisme.
Saraswati lalu kembali menjelaskan perusahaan yang menunjuk dirinya sebagai dirut sudah berdiri 34 tahun.
Pindah dari mutiara ke lobster sangat masuk akal.
Tempatnya sudah punya tinggal dapat izin. Saraswati dan tim sempat mempresentasikan
Semuanya sudah dilalui dan Saraswati menyatakan punya buktinya.
Deddy lantas bercerita bahwa dirinya kenal dengan Edhy Prabowo.
Bahkan belum lama hadir dalam podcastnya. Karena itu begitu mendengar Menteri Edhy Prabowo ditangkap KPK, Deddy mengaku syok.
Kasus Eddy Prabowo pun kini kemana-mana, termasuk menyeret Saraswati.
Saraswati lalu menjelaskan bahwa kasus Edhy Prabowo adalah kasus suap, gratifikasi yang dilarang sebagai pejabat.
Kalah di DPR gratifikasi itu tak boleh dari Rp 2 juta. Saraswati sendiri pernah jadi anggota DPR dari partai Gerindra.
Saraswati pun menjelaskan bahwa saat menikah semua gratifikasi ia sumbangkan melalui yayasan.
Dedy Corbuizier lantas melontarkan pertanyaan langsung pada intinya.
And You say, kan lu ngomong tadi, gua nggak akan korupsi, gua antikorupsi apapun yang lu omongin.
Darimana gua tahu lu nggak akan korupsi, karena semua orang (calon kepala daerah) akan ngomong begitu.
Saraswati pun menjawab hanya bisa terlihat dalam pembuktikan.
Keponakan Prabowo itu lantas menjelaskan saat dia maju anggota DPR dari Dapil Jateng (Karanganyar, Wonogiri, dsb)
Saat itu ia bilang, mungkin manjadi salah satu caleg yang tak melakukan Money Politcs.
Ia pun sempat diragukan bakal terpilih. Dalam kampanye dengan konstituen, Saraswati mengungkapkan masyarakat kaget karena ia tak memberikan uang.
Setiap kali sosialisasi, Saraswati tak memberikan uang tempel. Saraswati lebih memimlih pada pendidikan politik.
Saraswati pun sempat disindir, Bu sudah kelamaan ngomongnya.
Ia lantas membandingkan masyarakat di Jateng dan di Tangsel.
Saraswati menjelaskan bahwa di Tangsel pertama ada yang terang-terangan takkan pilih paslon yang tak kasih uang.
Tapi kalaupun menerima uang money politik, belum tentu juga akan memilih yang memberi uang.
Ada beberapa area di Tangsel yang tak peduli dengan paslon yang tak kasih vitamin.
“Apalagi dijaman Covid-19, serba salah kan kita,”
Saraswati pun menyebut uang transpor di Tangsel minimal Rp 250.000 per orang.
Hanya saja ia menjamin tak melakukan itu. Karena menjadi Calon Wakil Wali Kota Selatan bukan karier buat dirinya melainkan pengabdian.
“Yang membuat kepala daerah stres itu karena itu, menjadi kepala daerah karena karier,” ucap Saraswati mengiyakan Deddy.
Jadi kepala daerah harus balik modal.
Saraswati mengatakan bahwa kalau memilih karier ia takkan mencalonkan diri jadi kepala daerah.
Ia akan pilih karier ke Holywood.
Saraswati menyadari bahwa ia akan menghadapi banyak rintangan menjadi kepala daerah.
Saraswati pun mengaku sudah memperhitungkan semuanya. Memperhitungkan menang dan kalah.
Sumber: WartaKota