BerandaTangerang.com – Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, 56,8% responden di Tangerang Selatan menganggap politik uang di Pilkada adalah hal yang wajar.
“Sebanyak 56,8% responden merasa hal itu (politik uang) adalah hal wajar jika ada pihak tertentu ingin barter suara dukungan. Justru mayoritas warga beranggapan dikasih uang itu sebagai rezeki. Mayoritas warga bilang nyari duit di masa pandemi Covid-19 ini sangat sulit jadi kalau memang ada yang mau memberikan uang untuk ditukar dengan dukungan adalah hal wajar,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam keterangannya kepada media melalui Zoom, Selasa (17/11/2020).
“Sebenarnya kalau berdasarkan survei, ini bertolak belakang dengan keinginan warga lainnya yang menginginkan Pemerintahan Tangsel mendatang bersih dan bebas korupsi. Namun itulah retorika yang terjadi saat kami melakukan survei,” tandasnya.
Dalam survei menjelang Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang akan diselenggarakan Kota Tangerang Selatan, mayoritas penduduk di Tangerang Selatan menginginkan calon wali kota dan wakil wali kota yang nantinya terpilih di Pilwalkot Tangsel harus bersih dan bisa dipercaya oleh masyarakat.
“Berdasarkan hasil survei kami, 61% masyarakat Tangsel menginginkan pemerintahan daerah yang nantinya terpilih bersih dari korupsi, lalu 8,2% berharap mereka perhatian kepada rakyat, 11,8 persen berharap wali kota dan wakil wali kota yang terpilih mampu memimpin Tangsel, 3,6% taat beragama, 2,4% tegas berwibawa, 1,2% pintar dan 1,0% tidak menjawab,” tambah Burhanuddin .
Ditambahkan, dari ketiga pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel yang bertarung dalam Pilkada Tangsel 2020 masih belum punya banyak gagasan terhadap pemberantasan korupsi diwilayah Tangsel bila memang mereka terpilih. Hal tersebut yang membuat mereka masih menunggu gagasan dari paslon sebelum akhirnya dipilih dalam Pilkada Tangsel 2020 mendatang.
“Belum banyak gagasan dari calon soal Tangsel yang bersih dari korupsi dan jujur. Dan, itu sebenarnya jadi kunci bila ingin memenangkan pertarungan di Tangsel. Jadi ini perlu jadi pertimbangan paslon dan juga tim pemenangannya untuk bisa mendapatkan hati masyarakat Tangsel,” tambahnya.
Survei Indikator Politik Indonesia sendiri dilakukan pada rentang waktu 28 Oktober – 3 November 2020 dengan melibatkan 820 responden dari tujuh kecamatan yang ada di Tangsel. Margin of error surveinya adalah 3,5.
Dalam survei tersebut, juga terungkap pasangan nomor urut 1, Muhammad – Rahayu Saraswati diprediksi akan memenangkan Pilwalkot Tangsel dengan persentase kemenangan 34,5%. Lalu pasangan Benyamien Davnie dan Pilar Saga ada di urutan kedua dengan 31,8% dan Siti Nur Azizah-Ruhamaben 12,1% ada di urutan ketiga.
Sumber: BeritaSatu